Selasa, 15 April 2008

PILKADA JABAR, KEMENANGAN ANAK MUDA

Hasil perhitungan cepat atau quick count Lembaga Survei Indonesia, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ahmad Heryawan-Dede Yusuf memenangkan Pilkada Jawa Barat. Pasangan ini memperoleh sekitar 39,46 persen suara. Sedangkan pasangan Agum Gumelar-Nu'man Abdul Hakim mendapatkan 35,46 persen suara. Sementara pasangan Danny Setyawan-Iwan Ridwan Sulandjana memperoleh 25,08 persen.

Optimisme akan diraihnya kemenangan di kubu HADE pun semakin menguat. Mengingat di beberapa Pilkada yang telah berjalan di beberapa daerah membuktikan bahwa akurasi hasil quick account ini dapat di percaya.


Terlebih tim quick count dari Kompas mu menegaskan bahwa berkaca dari pengalaman pilkada Jakarta, selisih antara quick qount dengan real count hanyalah 0,1% saja. Jadi hampir bisa dipastikan bahwa pemenang Pilkada Jawa Barat tahun 2008 ini adalah pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf.


Kemenangan pasangan Hade ini, tampaknya telah memberikan secercah harapan akan adanya angin perubahan. Proses pencerdasan masyarakat melalui pendidikan politik tampaknya mulai mempengaruhi pola perilaku pemilih. Dimana duet militer-sipil yang selama ini sering mendominasi pilkada-pilkada di beberapa daerah tampaknya sudah tidak berlaku lagi di Jawa Barat.


Bahkan beberapa pengamat politik pun sempat meragukan kemampuan pasangan Hade ini, karena lawan yang mereka hadapi adalah Tokoh Nasional sekaliber Agum Gumelar yang sangat berpengalaman dalam bidang militer maupun birokrasi di pemerintahan. Sementara Ahmad Heryawan hanyalah tokoh ayng dikenal dikalangan komunitas aktivis dakwah dan politik yang bernaung di bawah bendera PArtai Keadilan Sejahtera. Sementara Dede Yusuf hanya dikenal sebagai seorang artis lebih tepatnya lagi seorang pendekar 'bodrex'


NAmun Pasangan Hade telah membuktikan bahwa angin perubahan telah mereka hembuskan di bumi Jawa Barat. Era kepemimpinan pemuda sudah saatnya mengambil alih tongkat estafet pembangunan. Kini saatnya bagi pasangan Hade untuk menatap kedepan, menyususn langkah-langkah strategis, menghimpun seluruh unsur kekuatan yang ada di Jawa Barat. Untuk membuktikan bahwa Hade bukan sekedar pemimpin yang penuh janji, tapi benar-benar mampu mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik untuk Jawa Barat.


Bravo HAde !!!

Hewlett Packard Tantang Produsen Laptop Murah

San Francisco - Produsen komputer nomor satu dunia, HP, tak tinggal diam menyaksikan popularitas laptop mini bin murah yang makin melonjak. Kini, mereka pun merilis laptop serupa dengan maksud menundukkan para pesaing.

Diberi merek HP Compaq 2133, laptop mini ini siap digelontorkan di pasaran komputer. Layarnya sebesar 8.9 Inch dan beratnya sekitar 1,3 Kg. Prosesornya 1,6 GHz bikinan Via Technology.
Mampukah laptop mini HP ini menghantam popularitas Asus Eee PC? Harga versi termurahnya US$ 499 atau sekitar 5 jutaan rupiah, memang lebih mahal dibandingkan Eee PC. Namun dengan kekuatan merek HP yang mendunia, bukan tak mungkin konsumen akan lebih memilih laptop tersebut.
Seperti dikutip detikINET dari Cnet, Rabu (9/4/2008), fasilitasnya terbilang cukup lengkap dan bentuknya menggoda. Opsi kapasitas hardisknya antara 64 GB sampai 160 GB dengan pilihan sistem operasi Linux atau bisa juga Windows Vista.
Adapun keyboardnya diklaim sesuai dengan tangan orang dewasa. Seperti diketahui, beberapa komplain berdatangan terkait keterbatasan fitur keyboard di Eee PC ataupun di Classmate PC dari Intel.Selain itu, jangkauan pasar laptop mini ini juga lebih luas, dari anak sekolah sampai kalangan pebisnis yang sering bepergian. Belum jelas kapan laptop mini ini akan menyambangi Indonesia. ( fyk / wsh )*taken from http://www.detik.com/

Menyelami Ayat-Ayat Cinta


Ayat-ayat cinta kini menjadi sebuah tema yang ramai diperbincangkan banyak kalangan. Kedahsyatannya telah di senandungkan oleh si cantik Rossa, dituliskan oleh si penulis kondang HAbiburrahman el Shirazi dan di audio visualisasikan oleh sang sutradara HAnung. Ayat-ayat cinta bak angin segar yang berhembus ditengah prahara kehidupan bangsa kita yang serba carut marut.

Meski berbagai kritik banyak dilontarkan oleh kalangan novelis, namun aura ayat-ayat cinta ini mampu menarik jutaan penonton dan pembaca di Indonesia. Hingga pemimpin negeri ini pun tak melewatkan kesempatan untuk menikmati ke indahan ayat-ayat cinta ini bersama para keluarga bahkan ‘punggawa-punggawanya’.

HAbiburrahman tampaknya berhasil menjadikan Fahri sebagai ikon dalam ayat-ayat cinta ini ditengah pergolakan cinta antara Aisha, Maria, Nurul dan Naura. Lika-liku perjalan hidup Fahri mengajarkan banyak arti tentang nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai yang patut untuk kita jadikan sebagai renungan hingga menjadi sebuah ibrah yang akan memaknai kehidupan kita.